Jika Sp³rm⁴ Tidak Dikeluarkan 10 Hari atau Lebih, Apa Dampaknya?
Kalau sperma tidak keluar selama 10 hari, pada dasarnya tubuh laki-laki punya mekanisme alami untuk “mengatur stok” sperma, jadi jarang sekali ada efek berbahaya secara langsung.
Secara fisiologis:
- Produksi sperma terus berlangsung di testis setiap hari. Siklus pembentukannya (spermatogenesis) memakan waktu sekitar 64–74 hari, tapi sperma yang sudah matang disimpan di epididimis.
- Jika tidak dikeluarkan lewat ejakulasi, sperma yang terlalu lama disimpan akan diserap kembali oleh tubuh. Protein, mineral, dan komponen lain akan diurai dan digunakan ulang.
- Dalam beberapa orang, kalau penumpukan cukup lama, tubuh bisa memicu ejakulasi spontan saat tidur (mimpi basah) untuk “mengosongkan gudang”.
Kemungkinan efek yang bisa terasa kalau lama tidak ejakulasi:
- Tekanan atau rasa penuh di testis (kadang disebut blue balls), terutama kalau terangsang tapi tidak ejakulasi. Ini tidak berbahaya, hanya tidak nyaman.
- Sedikit peningkatan dorongan seksual karena hormon dan penumpukan sperma.
- Pada beberapa orang, bisa memicu mimpi basah untuk mengatur produksi.
Tidak ada bukti medis bahwa menahan ejakulasi selama 10 hari akan merusak organ reproduksi atau membahayakan kesehatan, asalkan tidak ada infeksi atau masalah lain sebelumnya.
Posting Komentar untuk "Jika Sp³rm⁴ Tidak Dikeluarkan 10 Hari atau Lebih, Apa Dampaknya?"