Mulusnya Kulit Yoga
Pagi itu, di teras rumah kontrakan sederhana, Hubi terlihat sedang meneguk kopi hitam sambil menguap panjang.
Rambutnya masih acak-acakan, wajahnya agak kusam dengan sedikit jerawat di pipi. Yoga keluar dari kamar, kulitnya terlihat lebih bersih dan segar meski belum mandi.
“Bro, kok muka lo bisa kinclong gitu, ya?” tanya Hubi sambil melirik iri.
“Padahal kita serumah, makan bareng, minum bareng. Kenapa muka gue kayak tambang minyak, lo kayak artis Korea?”
Yoga terkekeh kecil. “Karena lo gak ngerawat kulit, Bi. Jangan salahin keturunan mulu. Perawatan kulit tuh lebih ke kebiasaan.”
“Perawatan? Gue cowok, Yog. Masa harus ribet kayak cewek?” protes Hubi sambil memegang pipinya sendiri.
Yoga menggeleng pelan. “Nah itu mindset yang salah. Kulit itu organ tubuh, sama kayak jantung atau paru-paru. Kalau lo jaga, ya sehat. Kalau cuek, ya rusak. Simpel.”
Hubi mulai penasaran. “Terus, kebiasaan apa aja sih biar kulit gak kayak tambang minyak kayak gue?”
Yoga meletakkan gelas tehnya di meja, lalu menjawab tenang, seakan seorang dosen menjelaskan ke mahasiswa.
“Pertama, lo harus rajin cuci muka dua kali sehari. Pagi abis bangun, sama malam sebelum tidur. Jangan pakai sabun mandi buat muka, pilih sabun khusus sesuai jenis kulit.”
Hubi langsung nyeletuk, “Lah, ribet banget. Bukannya sama aja? Sabun ya sabun.”
“Enggak lah, Bi,” jawab Yoga sambil terkekeh. “Kulit muka itu lebih tipis. Kalau lo pakai sabun mandi, bisa kering banget. Nah, kalau kering, justru kulit lo bakal produksi minyak lebih banyak. Makanya muka lo sering berminyak.”
Hubi mengangguk-angguk, seolah baru tercerahkan. “Oalah, pantesan.”
Yoga melanjutkan, “Kedua, pake sunscreen tiap pagi. Lo tuh kerjaannya sering naik motor siang bolong, tapi muka polos tanpa pelindung. Tau gak, sinar UV itu bukan cuma bikin kulit gosong, tapi bisa bikin flek hitam dan keriput lebih cepat.”
Hubi tertawa sambil garuk kepala. “Sunscreen? Gue kira itu buat emak-emak mau ke pantai.”
“Justru itu, Bi. Cowok juga butuh. Minimal SPF 30. Murah kok, banyak yang teksturnya ringan, gak bikin lengket.”
Hubi mendengus, tapi matanya berbinar, tanda ia mulai mempertimbangkan.
“Terus, jangan lupa minum air putih cukup. Lo kebanyakan kopi, kulit lo dehidrasi. Tambah lagi tidur lo kurang. Kulit itu butuh istirahat, karena malam hari sel kulit kita regenerasi.”
Hubi menatap gelas kopinya dan bergumam, “Berarti ini penyebab muka gue kusam? Tidur gue cuma 5 jam, sisanya main game.”
Yoga mengangguk mantap. “Yap. Sama satu lagi, pola makan. Lo kebanyakan gorengan. Coba deh perbanyak buah, sayur, sama ikan. Vitamin C dan E bagus banget buat kulit. Jangan lupa eksfoliasi seminggu sekali biar sel kulit mati keangkat.”
Hubi terdiam. Ia memperhatikan wajah Yoga yang memang tampak lebih bersih, segar, tanpa jerawat mencolok.
“Lo serius banget ya merawat kulit,” ucap Hubi akhirnya.
Yoga tersenyum. “Gue serius karena kulit itu investasi jangka panjang. Bayangin aja, lo rawat sekarang, sepuluh tahun lagi wajah lo masih oke. Sementara yang cuek bakal kelihatan tua lebih cepat.”
Hubi tertawa, kali ini sambil menepuk pundak Yoga. “Wah, jangan-jangan lo abis kursus skincare, Yog?”
Yoga hanya terkekeh. “Enggak lah, gue cuma baca, belajar, dan coba. Lo juga bisa. Lagian, cowok merawat kulit itu bukan soal dandan. Ini soal kesehatan.”
Hubi menatap wajahnya sendiri lewat layar ponsel yang dipakai sebagai cermin darurat. Ia mendesah panjang. “Ya udah deh, mulai hari ini gue coba ikut tips lo. Tapi jangan suruh gue maskeran pake timun ya, ntar gue dikira salad jalan.”
Yoga tertawa keras mendengar candaan itu. “Tenang, Bi. Lo gak harus ribet. Mulai dari yang sederhana aja: cuci muka teratur, sunscreen, cukup tidur, minum air putih. Kalau konsisten, hasilnya keliatan kok.”
Hubi mengangguk mantap. “Oke, deal! Tapi kalau dalam dua minggu muka gue masih kayak tambang minyak, gue tagih kopi seminggu penuh dari lo.”
Yoga tersenyum sambil mengangkat alis. “Siap. Tapi gue yakin lo bakal kaget lihat hasilnya.”
Pagi itu, dua sahabat itu kembali tertawa. Bagi Hubi, obrolan santai tentang kulit ternyata membuka cara pandang baru: bahwa merawat diri bukanlah soal gaya, tapi soal kesehatan jangka panjang.
Posting Komentar untuk "Mulusnya Kulit Yoga"