Aku Ingin Tidur Nyenyak
Raka menutup laptopnya perlahan. Jam dinding sudah menunjukkan pukul sebelas malam, tapi matanya masih segar. Ia tahu, belakangan tidurnya berantakan.
Bangun pagi selalu dengan kepala berat, tubuh pegal, dan pikiran yang berantakan.
Malam itu, ia memutuskan untuk mencoba sesuatu yang berbeda.
Pertama-tama, ia mengganti seprai kamarnya. Aroma wangi deterjen lembut menyebar ke seluruh ruangan, membuatnya sedikit lebih rileks.
Ia merapikan bantal, menyapu debu di sudut-sudut kamar, dan membuka jendela sebentar agar udara segar masuk.
“Kalau tempat tidur bersih, mungkin hati juga bisa ikut tenang,” gumamnya.
Setelah itu, ia teringat saran temannya: jangan terlalu pasif sebelum tidur. Maka sore tadi, ia sempat jogging kecil di taman dekat rumah. Hanya tiga puluh menit, tapi keringat yang keluar membuat tubuhnya terasa lebih ringan.
Kini, saat ia merebahkan diri, ada rasa capek yang justru menenangkan.
Di meja, secangkir kopi instan masih tersisa. Raka menatapnya sebentar lalu tersenyum getir. “Nggak lagi-lagi minum ini malam-malam,” katanya. Ia teringat betapa semalam ia terjaga hingga jam dua karena segelas kopi.
Begitu pula rokok, yang sejak beberapa hari lalu mulai ia kurangi. Ia belajar, tubuhnya butuh istirahat, bukan racun tambahan.
Lampu kamar sudah diredupkan. Namun, pikirannya masih berisik. Tugas kantor, tagihan bulanan, hingga pertanyaan tentang masa depannya berputar di kepala. Raka menarik napas panjang, lalu mulai menghitung perlahan, “satu… dua… tiga…” seperti yang diajarkan dari video meditasi yang pernah ia tonton.
Perlahan, suara bising itu mereda. Ia menggantinya dengan pikiran yang lebih sederhana: membayangkan besok bangun pagi dengan tubuh segar, berangkat kerja tanpa terburu-buru, dan menyapa hari dengan senyum.
Sebelum menutup mata, ia berbisik pada dirinya sendiri, “Tidur ini bukan sekadar istirahat, tapi cara aku jaga kesehatan. Besok aku mau lebih produktif, lebih semangat.”
Dan benar saja, kali itu tubuhnya terasa jauh lebih siap untuk terlelap. Raka tidak tahu persis kapan ia benar-benar tertidur, tapi untuk pertama kalinya setelah sekian lama, malam itu terasa tenang.
Posting Komentar untuk "Aku Ingin Tidur Nyenyak"