Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bathtub di Apartemen Julian


Malam itu, setelah hari panjang yang penuh rapat dan deadline, Julian memutuskan untuk menyalakan keran bathtub di apartemennya. 

Uap tipis perlahan memenuhi kamar mandi. Ia memasukkan beberapa tetes minyak lavender ke dalam air hangat, lalu duduk perlahan, membiarkan tubuhnya tenggelam sampai pundak.

Rasa hangat menyapu kulitnya, seperti ada tangan lembut yang menenangkan. Julian menarik napas panjang. 

“Mungkin ini rahasia kenapa orang-orang di drama Korea selalu terlihat awet muda,” gumamnya sambil tersenyum kecil.

Beberapa menit berendam, ia merasakan tubuhnya jauh lebih rileks. Otot-otot wajah yang sejak siang tadi kaku karena tegang pun mulai melunak. Ia memejamkan mata, membiarkan pikirannya kosong. Stres yang sempat menumpuk di kepala terasa menguap bersama uap air.

Di tengah keheningan, Julian teringat percakapan dengan sahabatnya, Yoga, seorang dokter muda yang selalu punya cara unik menjelaskan hal-hal ilmiah.

“Air hangat itu bukan cuma bikin nyaman, Jul,” kata Yoga waktu itu, “tapi juga bikin pembuluh darah melebar. Itu artinya, aliran darah ke kulit jadi lebih lancar. Nutrisi dan oksigen lebih cepat sampai ke sel kulit. Nah, regenerasi sel jadi lebih cepat. Makanya, kulit bisa kelihatan lebih segar.”

Julian membayangkan sel-sel kulitnya berganti seperti daun tua yang digantikan daun muda. Pikirannya jadi hangat, sama hangatnya dengan air yang kini memeluk tubuhnya.

Ia menyentuh pipinya, terasa lebih kenyal. 

“Tapi Yoga juga bilang, ini cuma sementara. Setelah keluar nanti, kulit bisa malah kering kalau nggak pakai pelembap.” Ingatan itu membuat Julian terkekeh. Ia tahu sahabatnya benar.

Sambil mengusap tangan, Julian menatap bayangan dirinya di permukaan air. 

“Pantas saja orang bilang perawatan itu bukan soal instan, tapi konsisten,” katanya lirih. 

Ia mulai menyadari, bahwa berendam hangat hanyalah satu bagian kecil dari puzzle besar menjaga kulit tetap muda. Ada pola makan sehat, tidur cukup, dan kebiasaan hidup tenang yang juga harus dijalani.

Tak terasa, jam berdetik cepat. Julian bangkit perlahan, membungkus tubuhnya dengan handuk lembut. 

Wajahnya tampak lebih cerah dari sebelumnya. Ia kemudian mengoleskan pelembap, mengikuti pesan Yoga agar kulitnya tidak kehilangan kelembapan alami.

Di depan cermin, Julian tersenyum pada dirinya sendiri. Ada semacam energi baru yang muncul. Mungkin bukan soal benar-benar tampak muda, melainkan rasa segar dan percaya diri yang kembali.

Malam itu, sebelum tidur, ia menuliskan satu kalimat di buku harian:

"Awet muda bukan soal menolak waktu, tapi bagaimana kita merawat diri dengan hangat—dari luar maupun dalam."

Posting Komentar untuk "Bathtub di Apartemen Julian"